Type Here to Get Search Results !

KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA BARAT ADALAH PROSES ALAMIAH

KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA BARAT ADALAH PROSES ALAMIAH YANG TELAH MENJADI KEBUTUHAN MASYARAKAT MODERN, UNTUK MENATA DAN MELINDUNGI BATAS-BATAS WILAYAH GEOGRAFI PAPUA BARAT DAN SEGALA SESUATU YANG BERADA DI ATAS DAN DI DALAMNYA.

By: Kristian Griapon, Agustus 2, 2023

Manusia melalui proses alamiah menjadi sebuah bangsa, yang berawal dari membentuk rumah tangga, terbangun keluarga bati, dan beranjak menjadi suku, serta membentuk klan, dan memposisikan dalam suatu lingkungan masyarakat yang lebih luas di dalam lingkungan kehidupan bersama, yang telah dibatasi turun-temurun dan mempunyai warisan tradisi budaya atas dasar kesamaan kesatuan geneologis, dimulai dari kelompok suku-suku yang tergabung kedalam klan-klan hingga membentuk sebuah masyarakat, yang oleh kesamaan geneologis menjadi sebuah bangsa diatas sebuah wilayah geograf yang telah didiaminya dalam kurun waktu yang lama turun temurun.

Oleh karena itu jika terjadi rekayasa genetika baik itu melalui kloning manusia, maupun tujuan geopolitik Negara terhadap sebuah wilayah geografi, dengan tujuan untuk menghilangkan, atau menghapus etnik dan budayanya diganti dengan Ideologi Nasionalime Negara yang bersangkutan melalui tekanan, maupun larangan secara langsung terhadap kebebasan berekspresi kelompok etnik dan budaya wilayah geografi yang dikuasai negara, maka kelompok etnik dan budaya yang bersangkutan akan kehilangan pengakuan keberadaannya di dalam kelompok etnis dan budayanya yang lebih luas. Hal ini yang sedang dihadapi Bangsa Papua Barat di dalam lingkungan etnik dan budaya Melanesia di dalam kawasan sub regional pasifik selatan.

Kemerdekaan Membentuk Sebuah Negara, adalah “tuntutan kebutuhan suatu Bangsa Modern diatas Wilayah Geografinya”. Bertujuan untuk melindungi batas-batas wilayah geografi dan segala sesuatu yang berada di atasnya maupun di dalam perutnya, baik itu kandunngan mineral, minyak dan gas yang berada di darat maupun di lautan.

Ibarat aliran sungai tentu saja akan mengairi ke laut. 
Apabila membendung sungai di hulu, air-nya akan meluap ke luar mencari jalannya yang pada akhirnya bermuara di laut. Itu sudah menjadi hukum alami. 

Semua aliran kali sekecil apapun akan bertemu membentuk sungai yang alirannya deras melewati jalannya, walaupun berliku-liku membentuk danau (telaga) menempuh jarak berkilometer, akhirnya bermuara kelaut. Dan lautan adalah ruang bebas semua air sungai yang bertemu, berproses menjadi asin.

Manusia bijak tidak akan membendung sungai, namun ia akan membuat kanal untuk mengairi air yang dibutuhkan. Namun demikian, air yang dibutuhkan dalam alirannya akan meluap mencari jalan yang pada akhirnya bertemu dengan sungai induknya, atau membuat jalannya sendri ke laut.

Jadi Kalau hingga saat ini anak bangsa Indonesia yang masih menggunakan kacamata politik Presiden RI Pertama Sukarno, sudah bukan jamannya lagi, dalam menghadapi perkembangan tuntutan kemerdekaan bangsa Papua Barat yang telah menggema kepenjuru dunia, diibaratkan mustahil membendung sungai di hulu, pekerjaan yang sia-sia, karena lambat atau cepat Bangsa Papua Barat akan merdeka, membentuk sebuah negara berdaulat.

Dalam siklus dunia kehidupan manusia modern, hanya manusia yang berbudi pekerti tinggi yang dapat menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban manusia dan memanusiakan orang lain didalam lingkup sosialnya sendiri maupun diluarnya dengan menempatkannya sebagai manusia sesuai kodratnya.(Kgr)

Penulis adalah Pemerhati Masalah Papua Barat.

Gambar Ilustrasi/ dok-Kgr

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Hollywood Movies