Oleh karena itu kalau ada pihak yang menyatakan soap West Papua telah ada dalam agenda Sidan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2023 maka kita harus bertanya:
1. Negara mana menjadi sponsor?
Dan pertanyaan ikutan ialah
2. Berapa negara yang telah siap sedia mendukung resolusi domaksud.
Kalau kedua hal ini tidak terpenuhi, maka kita wajib sadar dan paham bahwa kita harus mengupayakan dengan kerja keras dan dana yang besar untuk meraihnya.
Silakan keluarkan kalkulator politik kita dan berpatokan pada akal sehat real-politik, maka kita butuh biaya trillion rupiah untuk sukses.
Hiring saja berapa biaya politik pemilihan rt/rw, kepala desa, kepala Distrik, bupati walikota, sampai gubernur menteri di Indonesia. Setelah itu kalikan 5 sampai 10 kali maka itulah biayanya.
Sobat-sobit semua, ada petakah "Tidak ada Malan siang gratis!"
Dan ungkapan ini berlaku 100% di tingkat PBB.
PBB tidak.menggunakan akal sehat dan kebenaran, apalagi belas kasihan dan kemanusiaan. Kalau kita Orang Asli Papua (OAP) mengira atau mengkleim itu ada, maka kita masuk kategori manusia gagal paham.
Ini keras tetapi tegas, karena perjuangan yang telah memakan banyak korban nyawa ini harus diselesaikan
1. Secara cepat
2. Secara tepat, dan
3. Dengan biaya yang besar.
Terpujilah nama YHWH!!!
