Type Here to Get Search Results !

Pejuang Papua Akan Menghadapi Proses Penegakkan Hukum Tuhan dan Proses Penegakkan Hukum Alam

 Setiap kita akan diseleksi oleh dua proses tersebut.

Oleh Jack Wanggai, Jubir Departemen Politik ULMWP.


Pro kontra deklarasi UUDS ULMWP dengan organisasi sayap Pagar Bangsa..

Saya kira mereka yg kontra dgn ULMWP adalah juga peserta dan menjadi delegasi resmi TPN PB OPM skaligus terlibat dalam kegiatan Univication Leaders West Papua di Vanuatu.

Kegiatan ini berlangsung pd tanggal 25 November - 6 Desember dan mendeklarasikan lahirnya ULMWP pada tgl 6 Desember 2014 di Port Villa - Vanuatu.

Pada deklarasi ULMWP itu diikat dengan DOA PASTORAL dan SUMPAH ADAT MELANESIA.

Ingat bahwa hal ini SAKRAL.

Jadi sebagian aktivis yang belakangan tidak punya referensi baik terkait proses perjalanan sejarah perjuangan bangsa Papua pasca meninggalnya Alm Bapak Dortheys Hiyo Eluai pada tahun 2001, hingga terjadi KONSESNSUS POLITIK BANGSA PAPUA pada tahun 2010 dan menetapkan 10 orang KOLEKTIF LEADERS BANGSA PAPUA.

Satu dari keputusan KONSENSUS BANGSA PAPUA adalah diperlukan KONGRES RAKYAT PAPUA III untuk memilih Pemimpin Politik Bangsa Papua. Dan hal itu telah terlaksana pada tanggal 19 Oktober 2011 di Lapangan Zakeus - Padang Bulan Jayapura.

Kongres tersebut memilih dan menetapkan Bapak Forkorus Yaboisembut sbg Presiden dan Ev. EDISON WAROMI, SH sebagai Perdana Menteri NRFPB.

Dalam perjalanan hasil Kongres III itu tidak mendapat dukungan dari KNPB secara organisasi meskipun para aktivis KNPB turut hadir dalam kegiatan KONGRESS III tersebut.

JONNA WENDA tampil sebagai utusan resmi pada acara kongres tersebut dan membacakan Naska sikap TPN PB.


Saat yang bersamaan pula, pada kongres itu, bapak Drs.Septinus Paiki hadir dan membacakan pandangan politik dari WPNCL.

Kehadiran para aktivis dari berbagai wilayah studi dan VII wilayah adat Papua menyaksikan peristiwa bersejarah itu.

Belakangan mereka yang hadir di Kongres tersebut keraskan hati dan tidak mengakui NRFPB.

Persatuan bangsa Papua dilihat masih mengalami tantangan dan hambatan dari para organisasi dan aktivis Papua.

Tantangan itu berdampak kepada diplomasi dan dukungan Papua di MSG, PIF , dan ACP, bahkan NGO'S dan uni eropa.

Para leaders Melanesia melihat konsdisi orang Papua yang tidak bersatu, itu dibuktikan dgn munculnya beberapa proposal yg masuk ke sekretariat MSG di NOUMEA KANAKY, dan negara melanesia lainnya.

Maka diusulkan utk perlu ada satu pertemuan konsolidasi untuk mempertemukan semua komponen perjuangan bangsa, baik force moral maupun force politik.

Karena itu, Vanuatu diminta sbg tuan rumah untuk melakukan pertemuan UNIVICATION LEADERS OF WEST PAPUA yang telah berlangsung pada bulan November - Desember 2014.

Semua pihak diundang untuk hadir ke Pertemuan Univiction itu, kesulitan finansial dan administrasi perjalanan delegasi yg terhambat baik dari tanah papua ke Vanuatu, faktor sabotase intelijen kolonial, itu membuat banyak delegasi tidak bisa tembus ke Vanuatu.

Pertemuan univication west papua leaders itu berlangsung dan ditandatangi oleh NRFPB, WPNCL dan PNWP/ KNPB.

Penandatangan kesepakatan itu yang kemudian dikenal dengan hari lahirnya ULMWP pada tgl 6 Desember 2014 di Lapangan Saralanna - Port Villa - Vanuatu.

Tuan Sebby Sambon dan Terryanus Sato adalah delegasi resmi dari TPN PB OPM yang turut hadir dan mendeklarasi lahirnya ULMWP.


Pada bulan februari 2015, aplikasi bangsa Papua diterima oleh sekretariat MSG dan melalui sidang tahunan MSG di SALOMON ISLAND, ULMWP diterima sebagai ANGGOTA OBSERVER/ ANGGOTA PENGAMAT pada organisasi ujung tombak Melanesia tersebut.

Ada sekian banyak aktivis Papua yang tidak tahu menahu tentang perjalanan sejarah ini.

Ada juga banyak aktivis yang sudah tahu tentang hal itu, bahkan ada yang terlibat dalam perjalanan sejarah perjuangan bangsa ini, tetapi hari ini mereka tidak konsisten dalam keputusan politik bangaa Papua.

Pada deklarasi ULMWP itu diikat dengan DOA AGUNG pihak Gereja Pasifik, SUMPAH ADAT MELANESIA, perjanjian dan penyerahan makanan lokal dan Babi 5 ekor dan serta minum Cava sebagai simbol perjanjian adat melanesia di depan rumah adat /Honay milik dewan adat Vanuatu.

Hari ini di media sosial, ada sekian banyak narasi yang ditulis oleh kaki tangan intelijen kolonial dan bahkan ditulis oleh sesama aktivis Papua untuk meretakan dasar persatuan bangsa papua.

Papua diadu domba oleh para pejuang yang tidak konsisten dan diadu domba oleh mereka yang iri hati panggung politik.

Papua diadudomba oleh aktivis yang sentimen kesukuan, papua diadu domba oleh aktivis yang belum matang dalam sumber daya manusia, papua diadu domba oleh aktivis yang tinggi hati, angkuh dan sombong, papua diadu domba oleh aktivis yang tidak tahu perjalanan sejarah, papua diadu domba oleh aktivis yang hidup tidak takut Tuhan, Papua diadu domba oleh sesama Pejuang di dalam satu wadah organisasi, Papua diadu domba oleh pikiran orang perorangan alias pribadi dan memaksakan pikirannya mnjdi keputusan organisasi, pada hal tidak bgtu.

SADARLAH..

RAKYAT HARUS MEMILIH PEMIMPIN YANG RENDAH HATI DAN TIDAK ANGKUH.

RAKYAT HARUS MEMILIH PEMIMPIN YANG KONSISTEN DALAM MENJALANKAN KEPUTUSAN POLITIK BANGSA.

RAKYAT HARUS TUNDUK KEPADA PEMIMPIN YANG DIPILIH SECARA DEMOKRATIS.

RAKYAT HARUS PAHAM BAHWA KITA BUTUHKAN PEMIMPIN BANGSA YANG MAMPU MEYAKINKAN PUBLIK DUNIA.

DUNIA AKAN TERTAWA DAN MENYESAL KETIKA KITA BANGSA PAPUA TIDAK MENGHORMATI KETUA ULMWP TUAN BENNY WENDA YANG TELAH MENERIMA NOBEL/AWARDS dari Wali kota Oxfort Inggris.

Mereka yang tidak senang dengan ULMWP akan selalu membuat narasi narasi baru untuk mengelabui rakyat dan aktivis tentang perjalanan sejarah bangsa Papua seakan mereka tidak tahu tentang perjalanan sejarah yang kami tulis ini.

Saya melihat deklarasi itu sangat SAKRAL dan sangat berbahaya

Mereka sekarang bikin narasi untuk menghancurkan ULMWP, padahal meeeka juga adalah aktor dibalik lahirnya ULMWP.

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Hollywood Movies